Featured Post

Tutorial SAP 2000 #1

Kecerdasan Teknik Konstruksi Candi Borobudur

 

Foto : Borobudurpark.com

Tentu bagi masyarakat Indonesia sudah mengetahui Candi Borobudur yang terletak di Magelang 40 Km barat laut Yogyakarta Jawa Tengah. Namun bagi sebagian masyarakat yang masih sangat kental tentang hal yang berbau mistis tak lepas dari bangunan Candi Borobudur yang sampai saat ini masih berdiri kokoh walaupun sudah beberapa kali mengalami rehabilitasi sampai dengan hari ini.

Namun tahukah kita, bahwa bangunan Candi Borobudur dibangun dengan cara yang sangat cerdas..!! dengan pemilihan matrial utama yang tepat dari segi aspek design dan pelaksanaanya.

Kilas Sejarah

Bangunan Candi Borobudur berdiri sekitar tahun 800 masehi pada masa kejayaan wangsa Syeilendra di Jawa Tengah, yang kala itu menguasai kerajaan medang. Pembangunan Candi Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu sekitar 75 - 100 tahun lebih dan diselesaikan pada masa raja Samaratungga pada tahun 825 Masehi.

Setelah penaklukan Belanda oleh Inggris di pulau Jawa, yang saat itu dipimpin oleh Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814 Candi Borobudur ditemukan. Berawal dari kabar adanya menomen besar yang terletak di dalam hutan dan terhalang oleh pepohonan, maka sang gubernur memerintahkan seorang Insiyur Belandar H.C. Cornelius untuk meyelidiki hal tersebut. Dalam 2 bulan Bersama pasukannya Cornelius berhasil membersihkan area Candi Borobudur walaupun belum semuanya pada saat itu dikarenakan khawatir adanya longsor. Dan Cornelius melaporkan hasil kerjanya kepada Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles, meskipun begitu raffles dianggap berjasa dalam penemuan Candi Borobudur. Dan area candi berhasil dibersihkan seluruhnya pada tahun 1835.

Struktur Candi

Penampang Candi

Bangunan Candi yang berukuran 123x123 meter yang dibangun berundak dengan banyak anak tangga sebagai aksesnya dibangun diatas bukit alami bukan berada pada tanah permukaan yang datar.

Sistem Interlock

Bangunan candi ini menggunakan matrial utamanya batu andesit sebanyak ± 55.000 meter kubik atau sekitar 2 juta potong batu (balok). Batu ini dipotong dalam ukuran tertentu dengan pemasangannya tanpa menggunakan semen sama sekali. Melainkan susunan batu ini menggunakan system interlock (saling kunci) seperti balok-balok lego yang disusun tanpa perekat. Batu itu disusun dengan tonjolan dan lubang yang tepat dan muat satu sama lainnya, serta menggunakan kuncian “Ekor Burung”.

Beberapa pandangan atau pendapat mengenai Struktur Candi :
  • Dari sejarahnya pembangunan Candi Borobudur memakan waktu lebih dari 100 tahun, mungkin ada beberapa alasannya, area situs yang sangat luas 123x123 m dan tanah yang berbukit sehingga memerlukan waktu yang sangat lama dalam pengerjaanya mengingat jaman dulu belum ada alat berat untuk melakukan cut & fill untuk membentuk bukit menjadi lahan siap bangun, serta terdapat banyak sekali relief-stupa dari batu yang diukir dengan nilai arsitektur yang tinggi hal ini membutuhkan waktu pengerjaan yang lama.
  • Batu andesit yang digunakan sebagai matrial utama memiliki berat jenis sekitar 1,6-2,0 ton/m³ (tergolong jenis batuan yang ringan), hal ini dapat memudahkan saat pengerjaanya dan mobilisasinya mengingat lahan yang berbukit.
  • Batu andesit memiliki pori dan kuat tekan yang rendah, hal ini dapat memudahkan dalam pelaksanaannya saat pemotongan, membentuk kuncian, pembuatan relief atau setupa.
  • Susunan batu tidak direkatkan dengan semen melainkan dengan sistem interlock.

Komentar