Featured Post

Tutorial SAP 2000 #1

Model Atap Rumah

Indonesia adalah negara yang kaya akan suku dan adat istiadatnya, hal tersebut juga mempengaruhi gaya konstruksi yang digunakan disetiap daerah, yang merupakan simbol eksistensinya suatu suku atau adat tertentu di suatu daerah tersebut.

Salah satu konstruksi yang dipengaruhi oleh adat adalah design bentuk atap, biasanya diterapkan pada rumah-rumah adat yang ada di Indonesia.

Tetapi seiring berkembangnya jaman, model-model atap tersebut dipadukan dengan gaya modern yang kekinian, sehingga menjadi suatu karya arsitektur yang indah.

Disini kita akan sedikit ulas macam-macam model atap yang ada di Indonesia, siapa tau menjadi buah inspirasi design rumah anda.

1. Model Atap Limasan

Model Atap Limasan

Model atap limasan adalah salah satu jenis model atap yang terbuat dari beberapa lapisan material, seperti kayu, besi, atau bahan lainnya yang dibentuk dengan bentuk limas. Model ini memiliki banyak kelebihan, seperti tahan air, memberikan penerangan alami, dan memiliki desain yang menarik. Model atap limasan juga sering digunakan pada bangunan rumah, gudang, atau bangunan lainnya yang membutuhkan atap yang memiliki bentuk tertentu.

Model atap limasan banyak sekali kita jumpai di Indonesia, karena bentuknya yang sangat cocok dengan iklim tropis dan topografi daerah-daerah di Indonesia.

Model atap limasan memiliki beberapa kelebihan lainnya, seperti:
  1. Hemat ruang: model atap limasan memiliki bentuk yang efisien dan hemat ruang, sehingga memungkinkan untuk memanfaatkan ruang di bawah atap dengan baik.
  2. Tahan lama: model atap limasan terbuat dari bahan yang tahan lama dan tahan terhadap cuaca ekstrim seperti hujan deras dan angin kencang.
  3. Sederhana dan mudah dibangun: model atap limasan memiliki desain yang sederhana dan mudah dibangun, sehingga memudahkan proses pemasangan dan perawatan.
  4. Menambah nilai estetika: model atap limasan memiliki desain yang menarik dan elegan, sehingga dapat menambah nilai estetika pada bangunan.
  5. Hemat biaya: model atap limasan memiliki biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis atap lainnya.

2. Model Atap Pelana

Model Atap Pelana
Model atap pelana adalah jenis atap yang memiliki bentuk seperti bantalan atau tumpuan yang menopang atap. Model ini sering digunakan pada bangunan rumah atau gedung yang membutuhkan atap dengan tinggi tertentu. Kelebihan dari model atap pelana antara lain:

  1. Tahan lama: terbuat dari bahan yang tahan lama dan tahan terhadap cuaca ekstrim seperti hujan deras dan angin kencang.
  2. Menambah nilai estetika: memiliki desain yang menarik dan elegan, sehingga dapat menambah nilai estetika pada bangunan.
  3. Hemat ruang: memiliki bentuk yang efisien dan hemat ruang, sehingga memungkinkan untuk memanfaatkan ruang di bawah atap dengan baik.
  4. Mudah dibangun: memiliki desain yang sederhana dan mudah dibangun, sehingga memudahkan proses pemasangan dan perawatan.
  5. Hemat biaya: memiliki biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
  6. Dapat menjadi area berkumpul: dengan tinggi yang memadai, model atap pelana dapat digunakan sebagai area berkumpul atau tempat duduk.
  7. Menjaga privasi: dengan desain yang memiliki celah, model atap pelana memungkinkan pemilik rumah untuk melihat lingkungan sekitarnya tanpa harus terlihat oleh orang lain.
  8. Dapat dipersonalisasi: model atap pelana dapat dipersonalisasi dengan berbagai macam desain dan warna untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya pemilik rumah.

3. Model Atap Joglo/Pencu

Model Atap Joglo

Atap joglo adalah jenis atap tradisional yang populer di Indonesia, terutama pada rumah-rumah adat Jawa. Atap ini memiliki bentuk seperti jajaran kayu yang berdiri sejajar dan membentuk atap dengan bentuk segitiga. Kelebihan atap joglo antara lain:

  1. Tahan lama: terbuat dari bahan kayu yang berkualitas dan tahan lama, sehingga dapat bertahan selama bertahun-tahun.
  2. Menambah nilai estetika: memiliki desain yang khas dan menarik, sehingga dapat menambah nilai estetika pada bangunan.
  3. Hemat biaya: harga bahan yang digunakan pada atap joglo relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
  4. Menyediakan ventilasi alami: atap joglo memiliki celah yang memungkinkan masuknya udara dan cahaya matahari sehingga membuat bangunan menjadi lebih sejuk dan terang.
  5. Dapat dipersonalisasi: atap joglo dapat dipersonalisasi dengan berbagai macam desain dan warna untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya pemilik rumah.
Sedangkan sebagian wilayah jawa tengah khususnya daerah kudus atap model seperti ini lebih dikenal dengan Model Atap Pencu, Atap ini memiliki bentuk seperti bentuk kerucut dan terbuat dari bahan alang-alang atau ijuk.
Model Atap Joglo Pencu


4. Model Atap Bolon

Model Atap Bolon

Model atap bolon adalah jenis atap tradisional yang berasal dari daerah Sulawesi, Indonesia. Atap ini terbuat dari bahan daun atau bambu dan memiliki bentuk seperti kerucut yang lebar dan menumpuk. Kelebihan atap bolon antara lain:

  1. Hemat biaya: harga bahan yang digunakan pada atap bolon relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
  2. Menambah nilai estetika: memiliki desain yang khas dan menarik, sehingga dapat menambah nilai estetika pada bangunan.
  3. Menyediakan ventilasi alami: atap bolon memiliki celah yang memungkinkan masuknya udara dan cahaya matahari sehingga membuat bangunan menjadi lebih sejuk dan terang.
  4. Tahan terhadap cuaca ekstrim: terbuat dari bahan alami seperti daun atau bambu, sehingga tahan terhadap cuaca ekstrim seperti hujan dan panas matahari.
  5. Dapat dipersonalisasi: atap bolon dapat dipersonalisasi dengan berbagai macam desain dan warna untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya pemilik rumah.


5. Model Atap Bergonjong

Atap Bergonjong (Kantor Gubernur Sumbar)

Model atap bergonjong adalah jenis atap tradisional yang biasanya digunakan pada bangunan tradisional di Indonesia. Atap ini memiliki bentuk seperti kerucut yang menjulur ke bawah dan memiliki tambahan pada bagian bawah untuk memberikan tambahan stabilitas. Kelebihan atap bergonjong antara lain:

  1. Tahan terhadap cuaca ekstrim: terbuat dari bahan alami seperti daun atau bambu, sehingga tahan terhadap cuaca ekstrim seperti hujan dan panas matahari.
  2. Hemat biaya: harga bahan yang digunakan pada atap bergonjong relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
  3. Menambah nilai estetika: memiliki desain yang khas dan menarik, sehingga dapat menambah nilai estetika pada bangunan.
  4. Tahan lama: bahan alami seperti daun atau bambu yang digunakan pada atap bergonjong memiliki umur pakai yang lama dan tahan terhadap rayap.
  5. Dapat dipersonalisasi: atap bergonjong dapat dipersonalisasi dengan berbagai macam desain dan warna untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya pemilik rumah.


6. Model Atap Tongkonan

Model Atap Tongkonan

Model atap Tongkonan adalah jenis atap tradisional yang biasanya digunakan pada rumah adat Suku Toraja di Sulawesi Selatan, Indonesia. Atap ini memiliki bentuk seperti kerucut dan memiliki tambahan pada bagian bawah untuk memberikan tambahan stabilitas. Kelebihan atap Tongkonan antara lain:

  1. Memiliki nilai budaya tinggi: merupakan bagian penting dari rumah adat Suku Toraja, sehingga memiliki nilai budaya tinggi dan memperkuat identitas suku tersebut.
  2. Tahan terhadap cuaca ekstrim: terbuat dari bahan alami seperti daun ijuk atau rumbia, sehingga tahan terhadap cuaca ekstrim seperti hujan dan panas matahari.
  3. Hemat biaya: bahan yang digunakan pada atap Tongkonan relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
  4. Tahan lama: bahan alami seperti daun ijuk atau rumbia yang digunakan pada atap Tongkonan memiliki umur pakai yang lama dan tahan terhadap rayap.
  5. Menambah nilai estetika: memiliki desain yang khas dan menarik, sehingga dapat menambah nilai estetika pada bangunan.

 Dari beberapa ulasan diatas, semoga dapat menginspirasi design model atap yang anda inginkan.

#Model Atap Rumah
#Model Atap Pelana
#Model Atap Limasan
#Rumah Adat

Komentar